-
Lapangan Pacuan Kuda Legok Jawa Pangandaran Diklaim Terbaik Di Dunia
Lapangan pacuan kuda Legok Jawa, Pangandaran, Jawa Barat, diklaim sebagai arena terbaik di dunia setelah Inggris. Hal tersebut disampaikan oleh pembawa acara pacuan kuda babak kualifikasi Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 di Pangandaran.
“Lapangan pacuan kuda Legok Jawa ternyata nomor dua terbaik di dunia, setelah arena pacuan di Inggris,” bunyi pernyataan pembawa acara kepada penonton pacuan kuda di lapangan tersebut yang juga dihadiri oleh pejabat Bupati Pangandaran Daud Ahmad.
etika itu hampir seluruh warga yang mendengarkan pengumuman pembawa acara, termasuk tamu undangan VIP dan Daud Ahmad. “Saya berharap apa yang disampaikan oleh pembawa acara memang benar sehingga menjadi kebanggaan warga Kabupaten Pangandaran,” ucap Daud saat menutup lomba.
Menurut Eddy Sadak, Ketua Umum PP Pordasi, apa yang disampaikan oleh pembawa acara tidak benar. Eddy mengatakan, “Lapangan pacuan kuda yang terletak di pinggir pantai ada di dua tempat yakni di Inggris dan Pangandaran. Jadi, lapangan ini bukan yang terbaik melainkan terletak di tepi pantai.”
Lomba pacuan kuda PON XIX/2016 bakal digelar di kawasan yang pernah dihantam gempa dan tsunami pada 17 Juli 2006 itu menempati lahan seluas tiga kali lapangan sepak bola masih dalam kondisi jauh dari sempurna.
Ketika tim Monev KONI DKI Jakarta mengunjungi arena ini pada Minggu 10 Januari 2016, tampak gundukan tanah dan bebatuan berserakan di sana sini. Warung makan dan sejumlah rumah berdinding kulit bambu berdiri di tepi lapangan pacu. “Kami berjualan di sini saat ada lomba pacuan kuda,” kata seorang ibu berkerudung yang enggan disebutkan namanya.
Bahkan penonton yang diperkirakan berjumlah lima ribu orang itu bisa menyaksikan lomba pacu di tepi lapangan dengan membawa payung pelindung sengatan matahari. Ulah mereka ini, menurut panitia, membahayakan kuda yang sedang lari kencang. “Penonton yang menempel di pagar pembatas dapat membahayakan kuda dan jokinya,” kata seorang pria yang menggunakan atribut panitia.
Eddy berpendapat, lapangan di Legok Jawa cukup bagus dan layak untuk lomba pacuan PON XIX/2016 mendatang. Hanya saja, Eddy memberikan beberapa catatan yang perlu diperbaiki oleh panitia. Di antaranya, jelas Eddy, adalah gundukan tanah dan batu harus dihilangkan karena mengganggu pemandangan.
“Lapangan perlu dipasang pelintang dalam sehingga penonton tidak bisa bersandar di pagar pembatas. Itu berbahaya,” ucap Eddy. Lelaki yang memiliki lebih dari seratus kuda pacu ini menambahkan, “Kandang kuda harus dipasang kipas angin karena kondisi kandang terlalu panas,” tuturnya.
Eddy menyarankan agar kapasitas kandang harus ditambah sebab untuk kejuaraan tingkat nasional, kuda yang berlaga setidaknya mencapai 150 ekor. “Mau tidak mau panitia mesti menambah kapasitas kandang permanen,” papar Eddy.
Secara keseluruhan, Eddy menilai kondisi lapangan cukup bagus namun pasir kurang padat sehingga perlu pemadatan menjelang PON pada September 2016 mendatang. “Hampir semua joki yang berlaga tidak mengeluh mengenai kondisi lapangan, meskipun luas lapangan dalam hanya 1.100 meter tapi itu nanti diperbaiki menjelang PON berlangsung.”IG @teddysonzaa
Berita Pangandaran Lainnya
-
Direktur Regional Meminta Kepala Organisasi Lokal Yang Terlibat Dalam Gempa Bumi Garut Untuk Turun Ke Wilayah Tersebut
BANDUNG - Direktur Regional Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman meminta seluruh kepala perangkat daerah di Provinsi Jawa Barat untuk turun ke lapangan guna memantau dan
-
BPBD Cianjur Melakukan Pendataan Dampak Gempa Garut.
Cianjur - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Jawa Barat, tengah melakukan pendataan kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 6,5 SR di Garut yang dirasakan cukup
-
Tagana Menyebutkan Kerusakan Pada Puluhan Rumah Di Tasikmalaya Yang Disebabkan Oleh Gempa Garut.
Tasikmalaya - Taruna Siaga Bencana (Tagana) mencatat puluhan rumah di sejumlah kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 6,5 skala
-
BAZNAS Menerjunkan Tim Tanggap Bencana Untuk Menangani Dampak Gempa Di Garut.
JAKARTA - Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI telah mengirimkan tim tanggap bencana untuk merespons dan membersihkan bangunan yang hancur akibat gempa bumi yang melanda